Di - UJUNG

Kini kuberada pada ujung tombak harap
Tiada yang lebih kuyakini
selain yakinku padaNya, Tuhanku
Tak pernah keluh lidahku senantiasa memohon
Tak henti jiwaku merintih mengharap
Semoga yang kusemogakan menemu

Di ujung gelap kemarin
Deretan bulir itu jatuh, tumpah. Tanpa kuingin
Gelap menjadi saksi dan sepi menjadi kawan
Sesekali nyanyian malam mencampuri
keheningan itu

Di ujung gelap kemarin
Rangkaian gelisah menemu titahnya
Ia menyerahkan segala dirinya
Hingga, hilang dan tersapu bersih
Pun, beberapa menjelma huruf

Di tongkronganku kali ini
Kusampaikan pada angin malam
Tentang cerita dan kisah
dua insan yang saling yakin,
yang menyimpan yakin pada pemilik Yakin
Hingga tak lusuh jiwanya memohon
Tak kering bibirnya meminta, dan
Tak henti hatinya mengharap

Comments

Popular posts from this blog

Rentetan Waktu

Perempuan dan Kopinya