Posts

Diam Terpaku

Kala semua membuat dunianya Aku masih terpaku kaku Menatap lurus, kosong Tak mengerti apa terfikir Meja yang berantakan, kemarin Bukan lagi aku pemiliknya Lama sudah kutinggal jejakku Kututup dan kulupakan Tak ingin dicari, Aku menghapus semua rekam diriku Tentang proses-proses yang kubuat Tak ingin tahu lagi dengan semua itu Lelah, tidak; mungkin bukan Namun berani keluar dari zona nyaman Lalu, aku disini diam terpaku Hingga waktu memanggilku

Taqiyyah Khofiyyah

Cinta, baru kemarin kita berjumpa Walau ada sakit, kau tetap kudamba Tak seperti yang lain Hadir dengan sempurna Sedikit tangisan menghampiri Namun begitu banyak senyum menyambut Cinta, kamu istimewa Tak ada senyum menyambutmu Hadirmu merubah keadaan Menjadikanku belajar ikhlas, sabar Tak langsung bertemu Namun kita terhubung satu sama lainnya Kini kau telah tumbuh hebat Perempuan tangguh Manusia sabar, ikhlas Bidadari kecil, manis dan lucu Tak apalah tubuhmu tak sempurna Namun, hatimu lapang dan luas Tumbuhlah layaknya namamu Orang bertakwa yang lembut 22 Maret 2019

Kunanti dalam CintaNya

Kala malam menenun bintang Kugelar sajadahku, Kusatukan jiwaku, Kusembahkan sujud syukurku, Dalam hening lisanku Tak lelah hatiku menyebutmu dalam doaku Kau yang kunanti, Kusampaikan rindu Dalam sujud-sujud sepertiga malamku Hingga batin berbisik pada jiwamu Aksara yang tak mampu kutoreh hanya melalui hembusan nafas Ada gejolak mulai meronta Tetap kusimpan pada ruang terindah Kelak kau yang kusebut dalam ikatan suci Kau yang akan menjadi kita Tetap mantapkan hatimu Hingga cintamu dan cintaku menjadi CintaNya (Lanjutan request, 18 Oktober 2017)