CORETAN SERIBUSATU

Tak ada yang mampu melerai rindu, Tidak rindumu tidak pula rinduku Kini ia lelah terpenjara, Hatipun tak mampu lagi bungkam Sajak-sajak malam mulai melepas diri Belenggu hening tak lagi jadi penghalang Kini rinduku pergi entah kemana Ia melanglang buana melewati batas-batas asmara mencari pemiliknya Bahkan secangkir kopi pun tak lagi mempertemukannya dalam ruang penikmat, pecinta dan perangkai

Kau alasan awal jemariku kembali menari di atas kertas, Kau adalah sebab baitku tercipta, Dunia yang sedari awal kukubur bersama kenangan yang tak ingin kuingat, kembali kulerai dalam kata dalam tulisan Kala semua rasa kubenam dalam ruang tak berasa, Saat itu kau datang menemuku di jarak jauh sana, Dan hujan menjadi saksi Perlahan kuanggap hanya mainan saja Hingga sebuah kata tulus berbisik dan meluncur ke telingaku Kubiarkan sedikit ruang, namun tetap kujaga pada pintu tak berasa Adalah aku yang takut kembali jatuh Adalah aku penenung luka dalam diam Adalah jiwaku menutup segala rasa